Kamis, 05 Mei 2011

Acara Seremonial,Hanya Mengahamburkan Uang Rakyat

Banyaknya acara seremonial di Kab/Kota Se Kepri,hal ini menurut Syahban siregar sangat tidak masuk akal,bahkan hanya mengada-ada,sehingga kurang efektif.Sebab rakyat menginginkan untuk segera mengatasi kemiskinan,kesehatan gratis,darah gratis bukan seperti sekarang ini darah di perjual belikan di PMI.Pendidikan gratis mulai dari Taman Kanak-Kanak sampai ke Sekolah Menegah Atas.Dan acara setiap tahunnya di bulan Maret-Juni selalu berlomba-lomba untuk menghabiskan dana rakyat,bahkan selalu kunjungan kerja ke luar daerah,hingga akhirnya pelayanan terganggu,menumpuknya persoalan di publik,hal ini kurang di respon.Kejati Kepri Jhoni Ginting segera melakukan sidak di Hotel Rasa Yakin Km 3,5 Tanjungpinang,Hotel Comporf Km 10,Hotel Pelangi,selalu ramai di padati pengunjung SKPD yang ada.Seharusnya ini di rubah sikap dan prilaku .Bukan hanya seremonial,namun memberikan kemudahan bagi warga untuk melayani dan mengurusi surat miskin atau mau berobat dan sebagainya,ini yang di utamakan.Kesenjangan sudah terlalu jauh,antara si Miskin dan si Kaya,Bahkan akhir-akhir ini banyaknya warung yang kalster hanya kelompok tertentu,dan juga rumah di sekat-sekat antara RSS,RS,Real Estate.Ini kurang baik di mata publik.Bahkan baru-baru ini adanya kelompok yang melakukan keonaran di Cosmos Suka Berenang,antara kasir dan tamu,sehingga ada keributan,hingga akhirnya tertembak oleh aparat kepolisian dari Reskrim Polresta Tanjungpinang AKP Arif yang melakukan penembakan hingga Marudut di bawa ke RSAL.Hal ini seharusnya tidak boleh terjadi,sebab tempat lokasinya juga ada berbau judi (gelper),bahkan tempat minum-minuman keras.Seharusnya Aparat tersebut dapat melerai di dengan menggunakan kayu,atau bela dirinya.Dan bisa juga di lakukan dengan musyawarah mufakat,dengan tidak menggunakan kekerasan,apalagi AKP tersebut berada di lokasi tersebut.Jadi gesekkan ini akan mencuat kembali bila di lakukan dengan cara-cara kekerasan bukan dengan cara silaturahmi,atau pendekatan,bukan emosional atau arogansi.Syahban siregar pengamat sosial dan politik kepri berharap agar kondisi Kepri aman terkendali.Bahkan akhir-akhir ini cuaca sudah tidak menentu,kadang panas,kadang musim hujan,hal ini perlu di kaji oleh Bappedalda,apakah sudah diambang batas atau belum.Karena semakin banyak yang membangun,dan berkaca,serta ber AC,maka semakin panas cuaca,apalagi banyaknya penambang bauksit di Pulau Bintan,bila tidak di barengi dengan penghijauan ,maka akan terjadi pemanasan global,yang berdampak buruk bagi kelangsungan hidup orang banyak,baik itu penyakit panas dalam,muntaber,pening,gejala darah tinggi,dan lain sebagainya.Sementara Pejabat tidak terasa,sebab dirinya dari rumah,di luar dan di kantor kena AC,jadi mohon ini dipikirkan.Pejabat selalu tidak di kantor di sebabkan adanya undangan yang terlalu banyak : Mulai dari pelantikkan Bupati Bintan,Bupati Lingga,Bupati Karimun,Bupati Anambas,Walikota Batam,Bupati Natuna,belum lagi Pilwako Tanjungpinang,dan MTQ tingkat Kepulauan Riau di Tarempa,Musrenbang Kab/Kota,Musrenbang Kepri,Musrenbangnas di Jakarta,belum lagi ada undangan nikah anak pejabat,PNS,dan sosialisasi tentang Pajak,perda,dan banyak sekali yang harus di kunjungi,kalau kita lihat dari papan pengumuman di kantor,tiap hari ada,ini SPPD nya jelas,bahkan HUT anak,HUT lainnya.Pejabat sulit di jumpai bahkan HP nya tidak aktif,bahkan di SMS juga tidak di balas,bahkan pejabat di kantor hanya bisa bertahan satu jam,setelah itu berangkat ke Batam,Natuna,Tarempa,Karimun,Lingga,macam-macam tingkah lakunya.Siapa yang mengawasi hal ini ?,KPK,Irwarda,BPK,juga tidak mampu,hanya Pers lah yang bisa mengontrol hal ini.Bahkan ada warga yang datang dari jauh,hingga tidak ketemu,akhirnya bon di hotel.Padahal dirinya tim sukses.Sungguh terlalu.Hanya Allah lah yang bisa melihat tingkah laku kita.Tunggu azab yang akan datang buat kita.Bila kita tidak mau datang ke RSUD,RSAL,banyak sekali yang menunggu uluran tangan dari pejabat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar